Layanan SBUJPTL KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Dalam menjalankan usahanya, pengusaha perlu melengkapi beberapa syarat legalitas. Salah satu dari syarat legalitas tersebut adalah memiliki yang namanya Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL). Kepemilikan SBU sangatlah penting bagi sebuah usahanya, khususnya apabila nanti ingin terlibat dengan proyek tender milik pemerintah. Lantas, apa itu SBU sehingga diwajibkan bagi pengusaha untuk memilikinya?

Apa itu Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA?

Sesuai dengan namanya, Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) merupakan suatu dokumen sertifikat untuk menunjukkan bahwa sebuah perusahaan konstruksi legal dan layak dalam menjalankan usahanya. Pada umumnya, SBU diperuntukkan untuk perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. SBU diterbitkan oleh Badan Sertifikasi Terakreditasi atau LPJK kepada perusahaan yang sudah lulus atau memenuhi sertifikasi. SBU juga dijadikan sebagai tanda bahwa perusahaan bisa melakukan pekerjaannya sesuai dengan Klasifikasi Bidang, Sub Bidang, dan Kualifikasi yang tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.

Dapatkan Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Konsultasikan syarat-syarat administrasi, syarat peralatan dan tenaga ahli untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA dengan Tim SIUJPTL.co.id yang kompeten

Untuk mengetahui Informasi lebih lanjut tentang Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(sbujptl) Kab. Konawe Selatan,sulawesi Tenggara, Dapat menghubungi Tim Kami


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Kenapa Perusahaan Harus Memiliki Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL)?

1. Bukti Kompetensi Usaha

SBU menjadi bukti otentik formal yang menyatakan kemampuan sebuah usaha konstruksi sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi yang ditentukan. Perusahaan lokal maupun asing yang memiliki SBU sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.

2. Memenuhi Persyaratan IUJPTL

Perusahaan konstruksi yang ingin mendapatkan Izin Usaha Jasa Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL), harus memiliki SBU terlebih dahulu. Setelah memperoleh SBU mereka, barulah bisa mengajukan permohonan untuk mendapatkan IUJPTL.

3. Kualifikasi Ikut Tender

SBU sebagai bukti otentik kompetensi suatu perusahaan konstruksi yang menjadi salah satu pra-kualifikasi untuk dapat ikut serta dalam proyek-proyek besar khususnya yang diadakan oleh pemerintah. Ikut serta dalam mengerjakan mega proyek juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang kedepannya.

4. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang memiliki SBU tentu sudah tidak diragukan lagi. Hal ini akan sangat membantu misalnya pada saat perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk melakukan joint venture atau joint operation.

Jenis-Jenis Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL)

1. SBU Jasa Penunjang Tenaga Listrik

SBU yang satu ini paling diincar oleh perusahaan jasa konstruksi. Banyak proyek pembangunan yang sedang diadakan oleh pemerintah kota-kota besar sehingga kebutuhan pekerja bangunan seperti pada konstruksi semakin meningkat. Seperti yang sudah dijelaskan, untuk ikut serta mengerjakan proyek yang diadakan oleh pemerintah, maka perusahaan akan memerlukan SBU Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Nilai dari proyek tersebut tentunya sangat basar sehingga banyak perusahaan konstruksi yang mengincarnya.

2. SBU Konsultan Konstruksi

SBU Konsultan Konstruksi menjadi bukti kredibilitas seorang konsultan atau perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi konstruksi. Konsultasi yang dimaksud seperti konsultasi tata Kelola, konsultasi manajemen proyek, konsultasi keuangan, dan konsultasi lainnya yang berkaitan dengan bidan konstruksi.

3. SBU Konsultan Non-Konstruksi

SBU juga ada untuk perusahaan konsultan yang bergerak di bidang selain konstruksi seperti bisnis dan finansial. Biasanya perusahaan-perusahaan tersebut akan mengambil SBU Konsultan Non-Konstruksi.

4. SBU Spesialis

Sedangkan, untuk perusahaan yang bergerak di bidang tertentu yang memerlukan sertifikasi khusus akan membutuhkan SBU Spesialis. Perusahaan yang dimaksud seperti perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. SBU yang satu ini jarang diincar karena tidak terlalu banyak yang membutuhkan spesialis.

Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA?

Dalam mendapatkan SBU, harus melalui tiga tahap yaitu:

1. Sertifikat Tenaga Kerja Konstruksi

Tenaga ahli jasa konstruksi harus memiliki SKTK dan SKA terlebih dahulu, barulah bisa ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik (PJT) atau Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) saat mengajukan proses sertifikasi dan registrasi nanti.

2. Meregistrasikan Keanggotaan Asosiasi

Anggota yang sudah ditunjuk sebagai PJT atau PJK lalu mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi dan registrasi ke Asosiasi

3. SBU Terbit

Lalu tinggal menunggu SBU diterbitkan. Nanti akan didapatkan SBU sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi yang diberikan oleh LPJK Provinsi/Nasional setelah melewati proses Sertifikasi dan Registrasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.

Dapatkan Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Konsultasikan syarat-syarat administrasi, syarat peralatan dan tenaga ahli untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA dengan Tim SIUJPTL.co.id yang kompeten

Untuk mengetahui Informasi lebih lanjut tentang Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(sbujptl) Kab. Konawe Selatan,sulawesi Tenggara, Dapat menghubungi Tim Kami


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Semua Tender Jasa Penunjang Tenaga Listrik Mensyaratkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL)

Tender dengan syarat kualifikasi SBU Jasa Penunjang Tenaga Listrik di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Dapatkan Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Konsultasikan syarat-syarat administrasi, syarat peralatan dan tenaga ahli untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA dengan Tim SIUJPTL.co.id yang kompeten

Untuk mengetahui Informasi lebih lanjut tentang Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(sbujptl) Kab. Konawe Selatan,sulawesi Tenggara, Dapat menghubungi Tim Kami


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Contoh Format Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL)

Di tahun 2022, terjadi perubahan skema sertifikasi badan usaha di LPJK. Bersamaan dengan itu, keluar format baru SBUJK

Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Dapatkan Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) di KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Konsultasikan syarat-syarat administrasi, syarat peralatan dan tenaga ahli untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA dengan Tim SIUJPTL.co.id yang kompeten

Untuk mengetahui Informasi lebih lanjut tentang Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(sbujptl) Kab. Konawe Selatan,sulawesi Tenggara, Dapat menghubungi Tim Kami


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp

Bagaimana Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA yang kami tawarkan?

  • 01. Business Goal

    Ceritakan kepada kami, goal bisnis Anda.

    • Mau ambil kualifikasi kontraktor atau konsultan
    • Kapan akan mengikuti tender
    • Tender apa yang akan diikuti
  • 02. Review kebutuhan teknis

    • Data penjualan tahunan;
    • Data kemampuan keuangan/nilai aset;
    • Data ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
    • Data kemampuan dalam menyediakan Peralatan konstruksi;
    • Data penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001;
    • Data keanggotaan asosiasi BUJK yang terdaftar di LPJK.
  • 03. Tenaga Ahli & Peralatan

    Apakah sudah memiliki tenaga ahli dan peralatan pendukung konstruksi

    Kami dapat membantu proses SKK - Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dan pemenuhan Peralatan

    Termasuk Ijin Operator (SIO) dan Ijin Alatnya (SIA)

  • 04. Proses SBU

    SBU Jasa Penunjang Tenaga Listrik ini dikeluarkan oleh LSBU atau Lembaga Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik yang di Akreditasi oleh LPJK PUPR

    • BUJK Nasional
    • BUJK PMA
    • BUJK Asing

Untuk mengetahui Informasi lebih lanjut tentang Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(sbujptl) Kab. Konawe Selatan,sulawesi Tenggara, Dapat menghubungi Tim Kami


Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp

Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp
Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Lokasi KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Peta Layanan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik(SBUJPTL) KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Tentang KAB. KONAWE SELATAN,SULAWESI TENGGARA

Kabupaten Konawe Selatan adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di kecamatan Andoolo. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran kabupaten Kendari yang disahkan dengan UU Nomor 4 tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003.

Kabupaten Konawe Selatan secara geografis terletak di bagian selatan khatulistiwa, melintang dari utara ke selatan antara 3.58° dan 4.31° Lintang Selatan, membujur dari barat ke timur antara 121°58’ dan 123°16 Bujur Timur.

Luas wilayah Kabupaten Konawe Selatan adalah 451.421 ha atau 11.83% dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara, sedangkan luas wilayah perairan (laut) lebih dari 9.268 km2.

Kabupaten Konawe Selatan terdiri dari 25 kecamatan, 15 kelurahan dan 336 desa dengan luas wilayah 5.779,47 km² dan jumlah penduduk sebesar 306.783 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 53 jiwa/km².

Dari 296 desa/kelurahan yang terdapat di Konawe Selatan sejumlah 211 (71,28%) masuk klasifikasi desa swadaya mula dan 85 sisanya (28,72%) desa swadaya madya. Menurut kategori perkembangan LPM, 164 (55,41%) berkategori I, 1,84 (28,38%) berkategori II dan 48 (16,21%) berkategori III.

Pada Pemilu tahun 2009 Kabupaten Konawe Selatan menghasilkan wakil-wakil rakyat sebanyak 30 orang dengan komposisi sebagai berikut: fraksi Demokrat memperoleh 7 kursi atau 23,33 persen, fraksi Golkar memperoleh 5 kursi atau 16,67 persen dan sisanya PKS serta PAN meraih empat kursi, sementara PKB, PPP dan Partai Hanura memperoleh dua kursi, selain itu PNBKI, PDI-P, PPI dan PBB masing-masing meraih satu kursi. Dari 30 kursi yang disediakan, 3 kursi (10,00 persen) diantaranya adalah perempuan yang keseluruhannya berasal dari partai Demokrat.

Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2005 penduduk berjumlah 231.534 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,71 persen per tahun atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa 1980-1990, yaitu sekitar 4,37 persen, juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama, yaitu sebesar 2,86 persen.

Secara umum kepadatan penduduk mengalami penurunan dari 51,7 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2004 menjadi 51,3 jiwa pada tahun 2005.

Dari 231.534 jiwa penduduk kabupaten Konawe Selatan, 51,44 persen atau 119.111 jiwa adalah laki-laki dan 48,56 persen atau 112.423 jiwa adalah perempuan. Berarti rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk adalah sebesar 106 yang artinya dalam setiap 206 penduduk terdapat 100 penduduk perempuan dan 106 penduduk laki-laki.

Berdasarkan hasil sensus tahun 2005, penduduk yang berusia 10 tahun keatas sekitar 75,09 persen atau 173.742 jiwa, terdiri dari angkatan kerja yang meliputi bekerja sebesar 59,85 persen dan mencari kerja sebesar 40,15 persen atau 69.759 jiwa. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2005 sebanyak 2.764 jiwa. Dari 2.764 jiwa pencari kerja, 1.326 jiwa atau sekitar 47,97 persen berpendidikan SLTA, 954 jiwa atau sekitar 34,52 persen berpendidikan sarjana ke atas, 467 jiwa atau sekitar 16,90 persen berpendidikan DIII/sarjana muda dan untuk tingkat pendidikan yang lainnya masing-masing di bawah 10 persen.

Pada tahun ajaran 2004/2005 tercatat sebanyak 74 buah TK dengan 116 orang guru dan 2.122 orang murid. Berarti rasio guru per sekolah sebesar 1,6 (dalam 10 buah TK terdapat 16 orang guru), rasio murid per guru sebesar 18,3 (satu guru 18 orang murid).

Pada tahun ajaran 2004/2005 tercatat sebanyak 310 buah SD dengan 1.492 orang guru dan 35.815 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 4,8 (sekitar dua belas orang guru per sekolah) dan rasio murid perguru 24,0 (rata-rata satu guru untuk 24 murid).

Pada tingkat SLTP tercatat 50 buah sekolah dengan 660 orang guru dan 10.891 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 13,2 dan rasio murid per guru sebesar 16,5.

Pada tahun anggaran 2004/2005 terdapat 25 buah SLTA dengan 304 orang guru dan 4.944 orang murid. Dengan demikian rasio guru per sekolah 12,2 (rata rata 12 guru per sekolah) dan rasio murid per guru 16,3 (satu guru untuk 16 murid).

Pada tahun 2005, selain tersedia 17 Puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, agar pelayanan dapat seluruh lapisan msyarakat juga telah dibangun 59 Puskesmas Pembantu serta 342 Posyandu. Pada tahun 2005, terdapat 18 orang dokter umum atau rata-rata 5 dokter untuk tiga kecamatan, 3 orang dokter gigi atau rata-rata 1 dokter untuk tiga hingga empat kecamatan, 66 orang bidan atau rata-rata enam orang per kecamatan dan 61 perawat atau rata-rata sebelas orang untuk dua kecamatan. Pada tahun 2005, klinik KB berjumlah 29 buah untuk melayani 44.405 orang pasangan usia subur (PUS). Jumlah akseptor mencapai 29.818 pasang.

Pada tahun 2020, dari 313.319 jiwa penduduk kabupaten Konawe Selatan, sebanyak 291.955 jiwa (93,16%) beragama Islam, kemudian sebanyak 15.242 jiwa (4,86%) beragama Hindu. Selebihnya beragama Kristen yakni 5.606 jiwa, dimana Protestan 4.827 jiwa (1,54%) dan Katolik sebanyak 779 jiwa (0,25%), serta beragama Buddha sebanyak 588 jiwa (0,19%). Telah dibangun 323 buah masjid, 42 buah mushollah, 28 buah langgar, 11 buah gereja katolik, 34 buah gereja protestan, 23 pura dan 3 buah wihara. Jumlah jemaah haji dari dalam tahun 2005 tercatat 34 orang, terdiri dari 7 orang laki laki dan 27 orang perempuan.

Pada tahun 2005 terdapat panti asuhan dengan kapasitas tampung 542 orang, sementara anak asuh yang tercatat sebanyak 246 orang. Peristiwa bencana alam yang terjadi selama tahun 2005 sebanyak 56 peristiwa yang terdiri dari banjir 3 kali, kebakaran 1 kali dan angin topan 52 kali.

Produksi padi tercatat sebanyak 66,610 ton atau naik 19,26 persen, ubi kayu 12.437 ton atau naik 5,41 persen, kacang hijau 160 ton atau naik 21,21 persen, kacang kedelai 1.669 ton atau naik 21,03 persen dan ubi jalar 2.022 ton atau naik 55,18 persen, jagung 3.919 ton atau turun 4,26 persen dan kacang tanah 312 ton atau naik 6,49 persen.

Produksi buah-buahan pada tahun 2005, tercatat sebagai berikut: mangga sebanyak 6.158 kuintal, langsat 3.654 kuintal, pisang 25.746 kuintal, nenas 1.141 kuintal, rambutan 2.648 kuintal, pepaya 1.168 kuintal, langsat 20.367 kuintal, durian 4.138 kuintal, nangka 10.451 kuintal dan jambu air 1.984 kuintal.

Produksi kacang panjang 5.131 kuintal, terung 2.748 kuintal, tomat 2,103 kuintal, kangkung 10.577 kuintal, cabe rawit 3.766 kuintal, ketimun 8.076 kuintal, sawi 9.135 kuintal dan bawang daun 838.

Produksi jenis tanaman perkebunan terbesar adalah kakao 69.987 ton, dan jambu mete 5.161 ton. Lada dan kelapa masing-masing 1.022 ton dan 2.590 ton. jenis tanaman lainnya mempunyai produksi dibawah 1000 ton.

PDRB tahun 2004 atas dasar 'harga berlaku' mencapai Rp. 881.073.86,- juta atau naik sebesar 19,42% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 737.798,75,- juta. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB tahun 2004 adalah sebesar Rp. 632.029,93,- juta atau naik sekitar 11,25% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 568.115,87,-

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku meingkat dari Rp. 3.282.490,17,- pada tahun 2003 menjadi Rp. 3.520.394.84,- pada tahun 2004 atau meningkat sebesar 7,25%, sementara atas dasar harga konstan naik dari Rp. 2.525.321.68,- pada tahun 2004 menjadi Rp. 2.525.321,68,- pada tahun 2003 atau menurun 0,09%.

Populasi ternak besar dan kecil seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi pada tahun 2005 berturut-turut tercatat sebanyak 63.036 ekor, 393 ekor, 16 ekor, 5.556 ekor, 33 ekor dan 8.016 ekor. Dibanding dengan tahun 2004 berturut-turut tercatat sebesar 54.120 ekor, 595 ekor, 13 ekor, 10,702 ekor, 0 ekor dan 7.404 ekor.

Populasi unggas selama tahun 2005 tercatat ayam kampung 1.269.917 ekor, ayam ras 24.200 ekor, dan itik manila 56.570 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ayam buras meningkat 214.942 ekor (20.37 persen), ayam ras meningkat 6.700 ekor atau (38,29 persen) dan itik manila turun 25.312 ekor (30,85 persen).

Jumlah armada perahu/kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 2.702 unit. Sebagai besar berupa perahu tidak bermotor 71,95 persen atau 1.944 unit, motor tempel sebesar 26,02 persen (703 unit) dan kapal motor sebesar 2,04 persen atau 55 unit.

Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 19.607 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 11.383,1 ton dengan nilai 45.752 juta rupiah serta hasil penangkapan di laut dan perairan umum sebanyak 8.224 ton dengan nilai 24.371 juta rupiah, dibanding dengan tahun 2004 yang berjumlah 20.994 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah, terdiri atas hasil budidaya 1.474,2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah.potensi perairan yang dimiliki daerah secara garis besar belum dikelola secara maksimal...

Pada tahun 2005 jumlah usaha industri kecil/kerajinan rumah tangga sebanyak 961 unit yang menyerap 5.966 orang tenaga kerja, terdiri dari 814 unit industri kecil formal dengan 5.054 orang tenaga kerja dan 147 unit industri kecil non formal dengan 912 orang tenaga kerja. Dari 961 unit industri kecil tersebut menghasilkan produksi sebesar Rp. 52.916 juta, masing-masing Rp. 44.820 juta dan Rp. 8.096 juta dari industri kecil formal dan non formal.

Volume ekspor tahun 2004 mencapai US$ 18.858.214. Sekitar 52,89% atau sebesar US$ 9.974.613 adalah hasil pertanian, 46,90% atau US$ 8.845.567 merupakan hasil kayu dan 0,20% atau US$ 38.034 merupakan hasil rotan. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama yang nilainya mencapai US$ 9.694.965, kemudian diikuti oleh Malaysia yang mencapai US$ 2.240.683, Thailand US$ 2.012, lain-lain 1 mencapai US$ 135.632 dan lain-lain 2 sebesar US$ 3.122.576.

Nilai perdagangan antar pulau selama 2002 mencapai Rp. 84.279,69 juta atau naik sekitar 43,9% dari tahun 2001 yang mencapai Rp. 58.871,4 juta sebagian besar (88,27%) merupakan komoditas perkebunan. Tingginya kontribusi sub sektor ini utamanya ditunjang oleh perdagangan biji kakao sebesar 73,96% dari total nilai perdagangan. Kontribusi sektor industri baru sebesar 10,45% dan sub sektor kehutanan 1,27%.

Panjang jalan tahun 2005 tercatat sebesar 992,5 km yang terdiri dari jalan negara sepanjang 111,6 km atau 11,24%, jalan provinsi 262,4 km atau 26,44% dan jalan kabupaten 618,5 km atau 62,32%.

Menurut jenis permukaan, jalan beraspal 396,8 km atau 39,5%, jalan kerikil sepanjang 483,4 km atau 48,71% permukaan tanah 62,5 km atau 6,30% dan tidak dirinci 49,8 km atau 5,02%.

Bandar udara Haluoleo Kendari berada di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Fasilitas ini dapat digunakan untuk lebih meningkatkan sumber PAD. Selama tahun 2005 jumlah pesawat yang tiba dan berangkat sebanyak 1.205 kali, sedangkan penumpang yang tiba sebanyak 125.886 orang dan berangkat sebanyak 125.184 orang. Untuk lalu lintas barang/kargo yang dibongkar 1.034.809 kg dan dimuat sebanyak 975.382 kg, bagasi yang dibongkar 1.274.319 kg dan dimuat 936.904 kg, sedangkan pos paket yang dibongkar sebanyak 3.092 kg dan dimuat tidak ada.

Fasilitas fisik Pos dan Giro tersebut meliputi Kantor Pos dan Giro, Kantor Pos Pembantu, Pos Keliling Desa, Rumah Pos dan Bus Surat. Pada tahun 2005 tercatat 7 kantor pos dan giro pembantu, 9 unit pos keliling desa, 6 rumah pos dan 11 unit bus surat.